Persiapan Mental & Keterampilan Menuju Reintegrasi Sosial
Anggota Komisi XIII DPR RI, Ali Mazi, saat meninjau warga binaan di Balai Pemasyarakatan Kelas II, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (25/7/2025). Foto: Anju/vel
PARLEMENTARIA, Kendari - Anggota Komisi XIII DPR RI, Ali Mazi, menyampaikan apresiasinya terhadap program pembinaan di Balai Pemasyarakatan yang dinilai efektif dalam mempersiapkan narapidana kembali ke tengah masyarakat. Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan Kerja Masa Reses Komisi XIII untuk melihat langsung proses pembinaan dan pelatihan terhadap warga binaan di Sultra.
"Kehadiran kami, dari Komisi XIII DPR RI itu butuh melihat secara pasti dan makanya kita datang wawancara mereka. Tanya jawab dan wawancara mereka, bertukar pikiran, kira-kira tugas-tugas mereka itu apa saja," kata Ali Mazi kepada Parlementaria usai meninjau warga binaan di Balai Pemasyarakatan Kelas II, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (25/7/2025).
Ali Mazi menekankan pentingnya pembinaan sosial bagi warga binaan yang telah menjalani dua pertiga masa hukuman. Menurutnya, proses tersebut harus menjadi masa transisi untuk belajar bersosialisasi dan beradaptasi dengan masyarakat agar ketika bebas, mereka tidak lagi merasa canggung atau terasing.
"Mereka harus beradaptasi lagi. Jadi, mereka ibaratnya belajar dahulu. Belajar bersosialisasi, berintegrasi sesuai mementingkan dengan masyarakat setempat itu," jelasnya.
Ia pun menilai pembinaan di lapas yang dikunjunginya sudah menunjukkan hasil positif. Perubahan mental dan moral terlihat nyata berkat adanya bimbingan yang intensif dari pihak lapas.
Dalam kesempatan itu, Ali Mazi juga mendorong agar Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Pemasyarakatan melakukan sosialisasi pembinaan secara menyeluruh ke seluruh Indonesia. Hal ini menurutnya penting mengingat Indonesia masih kerap mengandalkan tenaga kerja dari luar yang belum tentu memberikan kinerja optimal.
"Karena kita banyak tenaga-tenaga kerja, kita ambil dari luar, tetapi mereka kerjanya kurang begitu agresif. Mungkin karena mereka ini merasa takut tidak mendapatkan pekerjaan, sehingga mereka serius," ungkapnya.
Legislator Dapil Sultra ini menyarankan agar para pimpinan di lapas turut melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan mental dan moral para narapidana pasca pembinaan. Terutama, untuk menilai kesiapan mereka saat kembali ke masyarakat.
Sebagai Wakil Rakyat, Ali Mazi menegaskan bahwa Komisi XIII DPR RI siap menjembatani berbagai kebutuhan daerah kepada pemerintah pusat. Ia mencontohkan bahwa hasil kunjungan kerja seperti ini, akan ditindaklanjuti dengan mengundang kementerian terkait untuk menyampaikan temuan dan kebutuhan dari lapangan.
"Dan kalau memang ada, hal-hal yang perlu kami sampaikan di pusat, itulah tugas kami. Apa yang kira-kira dibutuhkan di daerah, apa saja. Kita sampaikan ke pusat. Jadi, kita sambungkan kepada Kementerian, kita undang Kementerian itu datang ke DPR, kita sampaikan kebutuhan di daerah A,B,C,D," katanya.
Politisi Fraksi Partai NasDem ini secara khusus memberikan apresiasi kepada Kepala Kantor Wilayah Pemasyarakatan atas semangat dan dedikasinya dalam membina warga binaan. Ia menyebutkan bahwa hasil karya dan kreativitas yang muncul dari warga binaan merupakan bukti keberhasilan proses pembinaan, meskipun masih perlu peningkatan dari sisi kualitas hasil keterampilan.
"Artinya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) dari pemasyarakatan yang begitu antusias melakukan pembinaan sehingga mereka muncul ide-ide kreativitas, gagasan. Tinggal saya lihat Bapak Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil), ini harus butuh keterampilan yang lebih, lebih halus lagi," tutupnya. (aas/aha)